Jenis Sambungan Kabel

Jenis-Jenis Sambungan Las

Sambungan las menurut AWS A3.0 terbagi menjadi 5 jenis sambungan, berikut ini penjelasannya:

Sambungan las butt joint adalah jenis sambungan di mana dua bagian logam yang akan disambungkan diletakkan secara berdampingan pada satu bidang. Jenis ini merupakan jenis sambungan las yang paling sederhana untuk disatukan.

Ada beberapa jenis kampuh yang dapat digunakan, seperti square, single bevel, double bevel, single J, double J, single V, double V, single U, double U grooves.

Sambungan las T (Tee joint) adalah jenis sambungan las yang memiliki bentuk seperti huruf T. Sambungan las ini sering digunakan dalam berbagai konstruksi, seperti konveyor, atap, dan lainnya.

Sambungan ini terbentuk dengan memotong dua bagian logam pada sudut 90 derajat, di mana salah satu bagian terletak di tengah secara tegak lurus dan membentuk huruf T.

Sambungan Tee biasanya tidak dipersiapkan dengan groove, kecuali jika logam dasarnya tebal dan pengelasan di kedua sisi tidak dapat menahan beban yang harus didukung oleh sambungan.

Cacat yang umum terjadi pada sambungan Tee adalah terkikis lamella - yang terjadi karena keterbatasan yang dialami oleh sambungan. Untuk mencegah ini, pengelas sering menempatkan stopper untuk mencegah deformitas sambungan.

Baca juga: 8 Cara Mengelas yang Benar dan Aman

Sambungan las sudut (corner joint) adalah jenis sambungan di mana dua bagian logam yang akan disambungkan membentuk sudut. Corner joint ini mirip dengan sambungan T, tetapi bagian-bagian yang disambung adalah ujung-ujungnya.

Ada dua jenis sambungan las sudut, yaitu sambungan sudut tertutup (close corner joint) dan sambungan sudut terbuka (open corner joint). Pada sambungan sudut tertutup, material pertama ditumpuk di atas material kedua, sedangkan pada sambungan sudut terbuka, bagian-bagian yang disambung bertemu pada ujungnya.

Gaya yang digunakan untuk membuat sambungan sudut termasuk V-groove, J-groove, U-groove, spot, edge, fillet, corner-flange, bevel-groove, flare-V-groove, dan square-groove atau butt.

Sambungan las lapis (lap joint) adalah jenis sambungan di mana dua bagian logam yang akan disambungkan ditumpuk satu di atas yang lain. Lap joint biasanya digunakan untuk menyambung bagian-bagian yang memiliki ketebalan yang berbeda, misalnya ketika menyambung bagian tipis ke bagian sedikit lebih tebal.

Sambungan Lap jarang digunakan pada material yang lebih tebal, dan biasanya digunakan untuk logam lembaran. Kerugian potensial dari jenis sambungan las ini termasuk terkikis lamella atau korosi karena adanya bagian-bagian yang tumpang tindih. Namun, hal ini dapat dicegah dengan menggunakan teknik yang benar dan mengubah variabel sesuai kebutuhan.

Jenis ini sering digunakan untuk pengelasan spot atau seam, terutama pada bagian body kereta dan pada plat-plat tipis. Jika menggunakan proses las SMAW, GMAW, atau FCAW, teknik pengelasannya sama dengan pengelasan fillet.

Sambungan sisi (edge joint) adalah jenis sambungan di mana dua bagian logam yang akan disambungkan diletakkan secara sejajar satu sama lain dengan ujung-ujungnya pada tingkat yang sama.

Sambungan sisi tidak memiliki sifat struktural, melainkan digunakan untuk menjaga posisi dua plat atau lebih pada bidang tertentu. Tujuannya adalah untuk menjaga kesejajaran awal.

Ada beberapa gaya yang dapat diterapkan pada sambungan sisi:

Jenis sambungan ini lebih rentan terhadap korosi karena adanya bagian-bagian yang tumpang tindih. Pengelas harus memperhatikan cacat lain seperti inklusi slag, kekurangan fusi, dan porositas, yang juga dapat terjadi.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Mesin Las 450 Watt, Yuk Cari Tahu!

Ingin Beli Kabel Listrik Berkualitas? Depo Bangunan Tempatnya!

Bisa beli Online Juga

Jika saat ini Anda sedang mencari berbagai jenis kabel listrik seperti NYA, NYM, dan NYY, tidak perlu bingung! Semua kebutuhan kabel listrik tersedia di Depo Bangunan dengan kualitas terbaik dan harga terjangkau. Ayo belanja di Depo Bangunan sekarang dan pastikan instalasi listrik Anda aman dan tahan lama!

Saat Anda melakukan instalasi listrik di rumah, pasti akan bertemu dengan berbagai jenis kabel listrik yang memiliki kode atau huruf tertentu. Mungkin Anda pernah melihat kode seperti NYA, NYM, atau NYY pada kabel-kabel tersebut. Tapi, apa sebenarnya arti dari kode-kode ini?

Setiap kode pada kabel listrik merepresentasikan spesifikasi dan kegunaan yang berbeda-beda. Istilah ini sering disebut dengan nomenklatur kabel, yang sangat penting untuk diketahui sebelum memilih kabel yang tepat untuk kebutuhan listrik Anda. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!

Kabel NYY: Tahan Gigitan Tikus, Cocok untuk Tanah

Y: Lapisan pelindung ganda dari PVC.

Kabel NYY adalah pilihan terbaik untuk instalasi tetap di dalam tanah, atau bisa juga digunakan di dalam ruangan maupun luar ruangan yang cenderung lembab atau kering. Kabel ini memiliki lapisan pelindung ganda dari PVC sehingga lebih aman dari gigitan tikus.

Meskipun begitu, untuk instalasi yang lebih aman, kabel NYY sebaiknya tetap menggunakan pelindung tambahan seperti duct atau pipa PVC. Biasanya, kabel ini digunakan untuk pembangkit listrik, industri, atau instalasi perkotaan dengan tegangan nominal 600/1000 Volt.

Kabel NYA: Cocok untuk Instalasi Rumah

Kode N menunjukkan kabel ini berinti tembaga, sedangkan Y berarti kabel ini dilapisi isolasi terbuat dari bahan PVC. Huruf A menandakan kabel ini memiliki satu inti atau tunggal.

Jadi, kabel NYA adalah kabel dengan satu inti tembaga dan dilapisi isolasi PVC. Karena hanya memiliki satu lapisan isolasi, kabel ini memerlukan pelindung tambahan seperti pipa atau conduit PVC. Kabel NYA ideal untuk instalasi perumahan dan biasanya digunakan untuk kabel udara dengan tegangan nominal 450/750 Volt.

Kabel NYM: Aman untuk Area Kering dan Lembab

M: Memiliki lebih dari satu inti.

Jika pada kode terdapat huruf M, itu berarti kabel memiliki lebih dari satu inti. Kabel NYM biasanya memiliki dua hingga empat inti tembaga yang dilapisi isolasi PVC ganda, baik di setiap bagian inti maupun keseluruhan lapisan luar.

Kabel ini memiliki tegangan nominal 300/500 Volt dan cocok untuk instalasi dalam ruangan, baik di area kering maupun lembab. Namun, NYM tidak direkomendasikan untuk instalasi dalam tanah.

Ingin Beli Kabel Listrik Berkualitas? Depo Bangunan Tempatnya!

Bisa beli Online Juga

Jika saat ini Anda sedang mencari berbagai jenis kabel listrik seperti NYA, NYM, dan NYY, tidak perlu bingung! Semua kebutuhan kabel listrik tersedia di Depo Bangunan dengan kualitas terbaik dan harga terjangkau. Ayo belanja di Depo Bangunan sekarang dan pastikan instalasi listrik Anda aman dan tahan lama!

Lasan Spot dan Seam

Pengelasan titik (spot welding) menggunakan elektroda untuk menjepit dan menggabungkan logam dalam kelompok resistan listrik. Proses ini melibatkan dua lembaran logam yang ditempatkan dalam posisi bertumpuk (lap joint). Arus listrik dialirkan melalui elektroda untuk menghasilkan panas. Faktor-faktor penting dalam pengelasan titik adalah waktu, kekuatan arus listrik, dan tekanan.

Pengelasan seam (seam welding) mirip dengan spot welding, tetapi sambungannya bersifat kontinu atau memanjang.

Macam Macam Sambungan Las

Apa saja sih maksud dari kelima istilah tersebut ? yuk pantengin terus sampai selesai ya! akan penulis bahas satu per satu dan terperinci! Let’s go deeper!

Butt Joint atau yang biasa dikenal dengan sambungan sebidang adalah jenis sambungan las berbentuk tumpul dimana penggunaannya dikhususkan untuk menyambung ujung-ujung plat datar datar yang memiliki ketebalan yang sama atau hampir sama. Pada jenis sambungan las ini kamu bisa menemukan berbagai macam jenis kampuh ( grove ) seperti V groove (kampuh V), J groove, U groove, single bevel dan square groove.

Kalau penerapannya digunakan berbarengan dengan las tumpul penekanan sempurna ( full penetration groove weld ) , sambungan yang dihasilkan akan lebih estetis dibanding dengan sambungan bersusun lain. Ada kekurangannya gak sih kalau kita pakai jenis sambungan las ini? Tentu ada.

Salah satunya adalah kebanyakan sambungan sebidang ( Butt Joint ) diproses di bengkel yang bisa mengontrol proses pengelasan dengan akurat agar hasilnya lebih presisi. Kenapa gak di bengkel biasa? Karena, pada ujung Butt Joint yang akan disambung biasanya harus disiapkan secara khusus, dan potongan yang akan disambung pun harus diteliti dan terperinci.

T Joint adalah tipe sambungan yang berupa groove T, jenis sambungan ini banyak diterapkan untuk pembuatan konstruksi atap, konveyor serta tipe arsitektur lainnya. Untuk jenis groove yang biasanya sering dipakai pada sambungan fillet yaitu double bevel, tetapi hal itu sangat jarang digunakan kecuali pelat ataupun materialnya sangat tebal. Berikut ini ilustrasi sambungan T pada pengelasan.

Tipe sambungan ini digunakan untuk menciptakan penampang bentukan( built- up) semacam profil T, profil 1, gelagar plat ( plat girder), pengaku tumpuan ataupun penguat sisi ( bearing stiffener), penggantung, konsol( bracket). Biasanya pada bagian yang disambung menjadikan ujungnya tegak lurus seperti pada ilustrasi ….. Tipe sambungan ini lebih dikhususkan dalam pembuatan penampang yang dibentuk dari plat datar yang disambung dengan las sudut ataupun las tumpul.

Sambungan sudut biasanya dikhususkan pada pembuatan penampang berupa boks segi 4 seperti yang dipakai untuk kolom dan balok yang membawa momen puntir yang besar. Corner Joint memiliki konsep sambungan yang nyaris serupa dengan T Joint, tapi disini yang bisa kamu lihat perbedaannya adalah pada letak dari materialnya. Pada sambungan ini material yang disambung adalah bagian ujung dengan ujung. Terdapat 2 tipe corner joint, yaitu close dan open. Untuk detailnya bisa kamu amati pada ilustrasi di bawah ini.

Simak Kuy : Jabatan Production Engineer Adalah

Edge joint adalah sambungan sisi dimana kedua benda kerja sejajar satu sama lain dengan catatan salah satu ujung dari kedua benda kerja tersebut berada pada tingkat yang sama. Edge joint terbagi menjadi sambungan las bersudut alur dan sambungan las ujung. Pada tipe yang pertama, platnya harus kamu buat alur lebih dulu sebaliknya, tipe yang kedua pada edge joint pengelasan dilakukan pada ujung plat tanpa adanya alur.

Nah, biasanya sih tipe sambungan las yang kedua hasilnya biasa saja dan kurang memuaskan, terkecuali kalau pengelasan yang dilakukan dengan posisi datar dan aliran listrik cukup tinggi. Karena hal tersebut, maka sambungan sisi hanya dipakai sebagai pengelasan sementara atau tambahan pada pengelasan plat-plat tebal.

Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang jenis – jenis sambungan pada pengelasan. Pengelasan adalah teknik vital yang telah melayani manusia selama bertahun-tahun dalam menggabungkan material logam. Sambungan pengelasan adalah inti dari proses ini dan berperan penting dalam keberhasilan konstruksi, manufaktur, dan industri. Artikel ini akan membahas pentingnya sambungan pengelasan dalam berbagai aspek kehidupan dan apa yang membuatnya begitu penting.

Kabel NYA: Cocok untuk Instalasi Rumah

Kode N menunjukkan kabel ini berinti tembaga, sedangkan Y berarti kabel ini dilapisi isolasi terbuat dari bahan PVC. Huruf A menandakan kabel ini memiliki satu inti atau tunggal.

Jadi, kabel NYA adalah kabel dengan satu inti tembaga dan dilapisi isolasi PVC. Karena hanya memiliki satu lapisan isolasi, kabel ini memerlukan pelindung tambahan seperti pipa atau conduit PVC. Kabel NYA ideal untuk instalasi perumahan dan biasanya digunakan untuk kabel udara dengan tegangan nominal 450/750 Volt.

Jenis Jenis Sambungan Las – Untuk pembahasan kali ini pasti kamu sudah gak asing banget kan sama yang namanya pengelasan? Betul sekali! Karena pada proses pengelasan sangat erat kaitannya dengan lempengan baja yang terbuat dari kristal besi dan tambahan karbon yang harus sesuai dengan struktur mikronya dengan bentuk dan arah tertentu. Bagi pekerja di bengkel las harus simak artikel ini.

Ingat ya, pada proses pengelasan itu tidak sama dengan menyolder lho. bedanya, pada saat menyolder bahan baku tidak meleleh. Sambungan bakal berlangsung dengan teknik melelehkan logam yang bersifat lunak, semacam timah yang menyerap pada pori- pori permukaan bahan yang hendak disambung.  Setelah timah pada solder mulai mendingin, maka terjadilah sambungan.

Perbedaan signifikan yang bisa kamu lihat dari kedua proses ini adalah, pada solder kamu membutuhkan suhu sekitar 450˚C agar bisa melelehkan bahan baku, sedangkan pada proses pengelasan, suhu yang dipakai justru bisa berkali-kali lipat lebih tinggi yaitu sekitar 1500˚C sampai 1600˚C.

Baca Juga : Putaran Pulley dan Fungsi nya

Berikut adalah beberapa kualitas sambungan las yang harus kamu perhatikan: